Jelang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Kuatkan Persaudaraan Diatas Perbedaan
Menjelang pemilihan presiden dan wakil
presiden serta anggota DPR RI dan DPD RI masyarakat Kabupaten Brebes diajak
untuk menguatkan persaudaraan di atas perbedaan. Karena dipastikan, tidak bisa
seluruh warga Kabupaten Brebes memiliki pilihan yang sama. Untuk itu, harus
dijaga persatuan, kesatuan, persaudaraan dan kondusifitas.
“Mari kita kuat eratkan persaudaraan, persatuan
dan kesatuan serta tingkatkan kondusifitas wilayah,” ajak Pj Bupati Brebes Urip
Sihabudin SH MH saat Ngaji Bareng Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di
Masjid Agung Brebes, Rabu (18/10/2023) malam.
Kata Urip, di tahun politik tidak mungkin seluruh
penduduk memilih calon presiden atau calon anggota dewan yang sama, satu
pilihan. Untuk itu kerukunan dan kebersamaan dengan saudara, tetangga, teman
dan element dijalin dengan baik. “Pilihan bebas tidak ada yang memaksa.
Tetaplah semangat menggunakan hak pilih dan mengutamakan moral agar makin
baik,” terangnya.
Disisi lain, Urip mengungkapkan kalau musim
kemarau belum berakhir. Pemerintah Kabupaten Brebes bulan ini sedang berupaya
mengejar pembangunan termasuk merenovasi alun-alun Brebes. Karena masih
penataan dan akan selesai sampai Desember dia mohon maaf barangkali mengurangi
kenyamanan warga Brebes.
Pj Bupati juga mengingatkan di musim kemarau untuk
waspada dan hati-hati dengan bahaya api. Jangan lupa mematikan kompor bila
meninggalkan rumah sebab banyak sekali terjadi kebakaran di Kabupaten Brebes
akibat kelalaian dan kebanyakan menimpa rumah kosong.
Ketua Panitia Ngaji Bareng Imam Dardiri
menjelaskan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW baru digelar secara akbar
setelah lima tahun pasca Covid-19. Untuk itu pihaknya berterima kasih kepada
seluruh pihak yang ikut mensukseskan peringatan Maulid tahun ini.
“Meski dalam suasana sederhana, semoga tidak
mengurangi kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.
Ngaji Bareng disampaikan Prof Dr KH Said Aqil
Siradj MA yang menekankan pentingnya Nabi mengemban misi kapital culture,
kapital budaya. Warisan budaya yang diemban dari para leluhur hingga kini
berupa mempererat persatuan, sosial, ekonomi, silaturahmi, dan persaudaraan
jangan sampai lekang.
“Nabi mengingatkan kita akan pentingnya adab,
akhlak dan budaya yang baik dimanapun kita berada dan jangan membawa budaya
luar yang akan merusak bangsa Indonesia,” tegasnya.
Belajar dimanapun boleh, kata Kang Said, tapi
jangan membawa hal buruk. Bawalah ilmu yang bermanfaat. Misalkan ke Eropa maka
teknologi yang dicari dan silahkan sekolah di Arah namun pulang jangan bawa
jenggot, ilmulah yang dibawa.
Terakhir beliau mengharapkan mudah-mudahan di
Brebes dengan peringatan Maulid ini dilimpahkan barokah dari Allah SWT.( *** )
Leave a Comment