MAN 1 Brebes Diduga Tak Serahkan Ijasan Mantan Siswinya
Madrasah Aliyah Negeri 1
Brebes, diduga tidak menyerahkan Tanda kelulusan Zulmi Aulia Ashari Abbas mantan siswinya lantaran tak membayar syukuran
kelulusan Siswinya yang lulus di tahun 2021.
Hal ini diketahui dari unggahan
status pada Grup Facebook Celoteh Brebes Membangun pada Kamis ( 21/07/2023 )
Baca Juga : https://kabarbrebesku.blogspot.com/2023/05/pt-sumber-alfaria-trijaya-ggelar.html
Akun atas nama Three
Handoko mengupload pemberitaan media online arah pantura dengan judul “ Ijazah Pelajar di Brebes Tertahan Dua Tahun Gegara Tak
Mampu Bayar Iuran Syukuran Kelulusan “.
Dikutip dari pemberitaan
pada media Arah Pantura tersebut, Orang tua siswi Akhmad Basori, warga Desa
Kaligangsa Kulon, Kecamatan Brebes. mengaku, ijazah anaknya sudah tertahan
selama 2 tahun.
“Anak saya lulus tahun
2021 dan sampai tahun 2023 belum bisa diambil. Alasannya, karena saya sebagai
orang tua belum mampu bayar iuran syukuran kelulusan,” kata Basori, Kamis
(20/07/23) siang.
Masih
menurut pemberitaan itu, Basori mengungkapkan, usai anaknya dinyatakan lulus,
Basori berniat mengambil ijazah putrinya untuk keperluan mendaftar di perguruan
tinggi. Sekitar bulan Agustus 2021, dia datang ke MAN 1 Brebes dan ditemui
petugas TU.
Petugas TU kemudian
menyodorkan rincian biaya yang harus dibayar agar bisa mengambil ijazah. Dalam
rincian itu, total biaya yang harus dibayar sebanyak Rp.1.645.000.
Basori mengaku sempat
memprotes soal iuran kelulusan karena merasa tidak pernah diundang rapat wali
murid. Protes itu kemudian dijawab petugas TU bahwa soal iuran kelulusan sudah
dibahas melalui perwakilan wali murid.
Namun, lantaran tidak memiliki cukup uang, Basori pun
akhirnya meminta izin untuk memfoto ijazah anaknya. Dia beralasan, untuk
keperluan mendaftar di perguruan tinggi.
“Sekitar bulan Agustus 2021, anak saya mau
daftar di UIN Gusdur harus menunjukkan ijazah asli. Tapi ijazah belum bisa
diambil, jadi minta ijazah itu difoto saja untuk ditunjukkan ke pihak kampus.
Saya masih punya hutang memang,” bebernya.
Terpisah,
Wakasek Bidang Humas MAN 1 Brebes, Diana Sosilowati mengatakan, sekolah tidak
melakukan penahanan ijazah. Yang terjadi pada anak Basori, kata Diana, terjadi
pada 2021 dan kemungkinan kebijakan kasek lama. Kepala sekolah saat ini baru
menjabat baru satu tahun setengah.
“Kepala
sekolah yang sekarang, Ibu Nurhayati justru ada kebijakan baru yakni
mengantarkan ijazah secara door to door. Kalaupun orang tua siswa tidak mampu,
sekolah tetap mengedepankan pelayanan yang maksimal dan tidak ada penahanan.
Karena ijazah itu dokumen negara,” kata Diana.
Baca Juga : https://kabarbrebesku.blogspot.com/2023/05/meski-tak-lagi-muda-tetap-semangat-beri.html
Disinggung
soal uang syukuran kelulusan siswa, Diana mengaku sampai saat ini masih ada.
Untuk tahun ini, besarannya Rp.900 ribu per siswa. Uang tersebut digunakan
untuk perbaikan dan pengadaan kelengkapan fasilitas sekolah.
Meski
ada iuran kelulusan, menurut Diana, pihak sekolah tidak pernah memaksa. Bagi
orang tua siswa yang tergolong tidak mampu, boleh tidak membayar uang syukuran
tersebut dan sekolah tidak akan melakukan penahanan ijazah. ( *** )
Leave a Comment