Pemerintah Kabupaten Brebes, Bangun Tanggul Pemecah Ombak Gunakan Geobag
Pemerintah Kabupaten Brebes tengah
membangun tanggul pemecah ombak dengan menggunakan Geobag atau bantalan pasir
dalam wadah geotekstil woven atau nonwoven.
Pembangunan dilakukan karena sepanjang
garis pantai Kabupaten Brebes mengalami kerusakan parah akibat gempuran ombak
yang mengakibatkan abrasi dan banjir rob.
Baca Juga : https://kabarbrebesku.blogspot.com/2023/07/dkpp-tak-dapat-tindak-lanjuti-ugaan.html
Sehingga adanya geobag diharapkan,
masyarakat tidak mengalami kerugian ekonomi akibat rumah atau tambak yang
hancur akibat ombak laut.
Demikian disampaikan Pj Bupati Brebes Urip
Sihabudin SH MH saat meninjau pembangunan tanggul di Desa Randusanga Wetan,
Minggu (1/10/2023).
“Dari 73 kilometer bibir pantai Brebes, 30 persen
di antaranya rusak parah dan harus segera ditangani, termasuk di wilayah Desa
Randusanga Wetan,” papar Urip.
Urip menjelaskan, pengerjaan pembuatan tanggul
darurat sepanjang 1,5 kilometer untuk antisipasi abrasi dan banjir rob yang
terjadi Desa Randusanga Wetan yang berdampak pada perekonomian warga. Banyak
rumah warga yang terendam banjir rob dan sudah ratusan hektare tambak milik
warga yang hilang tergerus abrasi.
"Kami berupaya melakukan penanganan dengan
pembuatan tanggul sepanjang 1,5 kilometer dengan tinggi tiga meter dan lebar
lima meter. Mudah-mudahan ini berhasil," kata Urip Sihabudin.
Dari fakta pengalaman yang dilakukan warga Desa
Randusanga Wetan, kata Urip, pembuatan tanggul geobag di bibir pantai yang
dibuat dengan kerja bakti warga sepanjang 50 meter mampu bertahan hingga tiga
tahun. Tanggul itu terbuat dari karung berbahan karet tebal yang diisi pasir
atau geobag.
“Tanggul yang dibuat tiga tahun lalu oleh warga
yang dimotori oleh Kepala Desa Randusanga Wetan, Swi Agung Kabiantara dan
hingga kini masih utuh meskipun dihantam ombak ” tandas Urip.
Untuk itu, Urip berikhtiar menggandeng pemerintah
provinsi, Kementerian PUPR dan lainnya sinergi membuat tanggul dengan contoh
seperti yang dibuat oleh warga Randusanga Wetan.
Kepala Desa Randusanga Wetan Swi Agung Kabiantara
memaparkan, panjang bibir pantai di Desa Randusanga Wetan sepanjang Lima
Kilometer. Akibat abrasi, seluas 325 hektare tambak milik warga rusak dan tidak
bisa diberdayakan dan 10 rumah warga rusak tidak bisa lagi ditempati karena
terendam banjir rob.
Namun bagi warga yang mampu, mereka bisa
meninggikan lantai rumahnya. Kalau yang tidak punya uang tentu rumahnya
ditinggalkan dan menumpang dirumah saudaranya. “Pembangunan tanggul ini semoga bisa membawa
manfaat,” pungkasnya. ( *** )
Leave a Comment